Hati yang Penuh Curiga

Ada sekumpulan anak-anak muda yang berjejer di dekat lampu merah. Anak-anak muda itu terlihat menawarkan berbagai macam barang, mulai dari makanan, asesoris rambut, bunga, pakaian hingga buku. Sebagaian pengendara membelinya sementara sisanya lebih memilih untuk mencaci dan mencurigai kegiatan tersebut.
“Pasti mereka pura-pura mencari sumbangan dengan menjual barang-barang, padahal hasilnya untuk dinikmati sendiri,” ujar seorang pengendara.
Pengendara itu pun melanjutkan perjalanannya hingga sampai di rumahnya. Sesampainya di rumah, ia tak mendapati anaknya di kamar. Setelah menunggu sekian lama, anaknya baru pulang dengan wajah lelah. Rupanya anak itu baru saja mengikuti kegiatan di gereja untuk menjual barang-barang sebagai bentuk penggalangan dana. Kemudian menyesallah hati pengendara itu karena telah memiliki prasangka buruk.
Hati yang penuh curiga akan sangat sulit memancarkan kasih. Berilah jika memang kita mampu untuk memberi. Sebaliknya jika kita tidak mampu untuk memberi, sebaiknya bantulah dalam doa tanpa mencaci dalam hati.

