Hal yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia adalah semakin lama hidupnya semakin hina. Seharusnya ini yang kita sadari. Manusia di manapun bisa menjadi kaya, pandai, berkedudukan tinggi tetapi tingkat moralitasnya semakin merosot. Kota-kota yang semakin modern dan canggih ternyata memiliki moral yang lebih bejat daripada orang-orang yang memiliki hidup yang sederhana. Betapa pun indahnya penampilan sampah tetaplah sampah. Samalah halnya demikian, sebelum seseorang merokok ia memiliki kebebasan untuk memilih untuk merokok atau tidak karena dirinya belum jatuh dalam dosa. Tetapi setelah ia menjadi pecandu, ia tidak lagi memiliki kebebasan seperti dulu. Ia tidak mampu lagi menolak setiap tawaran dan rayuan karena dirinya sudah dicengkram oleh dosa. Dan dosa itu akan mencengkram dia sampai mati. Setiap manusia yang telah diikat dosa sangat sulit untuk disadarkan. Inilah bukti paling sederhana untuk menunjukkan kekuatan dosa.

Maka, hiduplah di dalam Allah sebelum hal itu tiba pada kita. Kita harus berani mengakui bahwa kita ini adalah makhluk lemah dan terbatas. Dan ketika kita berani mengakui seperti itu, kita bisa datang kepada Tuhan, dan kita bisa melepaskan ikatan itu. Ingatlah bahwa Yesus telah memberikan dirinya sebagai ganti kita agar kita tidak lagi hidup di bawah kutuk dosa. Karena itu kuasailah diri kita agar kita tidak dengan sengaja menyerahkan diri kita untuk dikuasai oleh dosa itu. Berdoalah agar Tuhan terus menuntun hidup kita, sehingga kita dapat hidup untuk terus memuliakan Allah.

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
Roma 6:12 (TB)