Dosa yang berakar dalam tabiat manusia dan menjadi ciri kehidupannya. Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, dosa telah menjadi juru mudi kehidupan manusia. Kemana pun manusia pergi, dosa akan berusaha mempengaruhi cara manusia mencapai tujuan hidupnya. Dosa selalu mengakibatkan perpisahan antara Allah dan manusia, dan segala sesuatu yang dilakukan manusia tidak akan dapat diterima atau dihargai Allah sebagai usaha untuk memperoleh keselamatan. Akibatnya terjadi pertentangan vertikal antara Allah dan manusia dan pertentangan horizontal antara manusia dengan sesamanya. Dosa mengakibatkan semua hubungan menjadi rusak dan tidak ada satu usaha pun yang dilakukan manusia dapat memulihkan hubungan ini. Maka Allah membuat rencana penebusan melalui anak-Nya Yesus Kristus, rencana penebusan itu adalah bagian dari usaha Allah memperdamaikan diri-Nya dengan orang berdosa. Manusia harus mati karena dosa. Tetapi Kristuslah yang menanggungnya.
Mengetahui hal ini, masihkah kita menjadi pribadi yang sombong, yang merasa bahwa kita bisa hidup tanpa Tuhan, kita tidak membutuhkan Tuhan dan kita bisa hidup tanpa Tuhan. Betapa durhakanya kita ketika kita tidak merespon dan bersyukur atas karya Tuhan yang luar biasa bagi kita. Kita yang berbuat salah, kita yang berdosa tapi Allah yang berusaha mencari jalan untuk menyelamatkan kita, bahkan jalan yang diambil pun tidak menyakiti kita sedikit pun, semua rasa sakit ditanggung oleh Kristus yang tidak mengenal dan tidak pernah berbuat dosa sedikitpun. Mari kita sadari betapa beruntungnya kita.
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Roma 5:10 (TB)