Doa Bapa Kami (2)
Doa Bapa Kami adalah doa pertama yang Tuhan Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya. Doa Bapa Kami kelihatan sangat sederhana, namun memiliki makna yang mendalam. Pertama, doa harus diawali dengan memuliakan Allah. Kalimat ‘Bapa kami yang di Sorga, dikuduskanlah nama-Mu’ menunjukkan bahwa kita harus menghormati Bapa sebagai pribadi yang kudus dan mulia. Selanjutnya frasa ‘datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu’ berarti kita mengakui bahwa kehendak Bapa sajalah yang terjadi, bukan kehendak kita. Melalui bagian ini, kita diajarkan bahwa dalam berdoa kita harus menghormati, memuliakan, dan berserah kepada Bapa. Kedua, menyatakan kebutuhan kita kepada Bapa. Kebutuhan kita mencakup kebutuhan materi dan kebutuhan jiwa dan roh. Kemudian doa diakhiri dengan mengakui kekuasaan Bapa atas alam semesta dan kehidupan kita. Artinya dalam berdoa, kita percaya penuh kepada Bapa sebab kita percaya bahwa Bapa sanggup memberkati sebab Dia berkuasa atas alam semesta.
Doa Bapa Kami sangat relevan sampai masa kini. Kita orang percaya berdoa dengan doa ini ataupun doa lain dengan formula yang sama: diawali dengan memuliakan dan mengagungkan Allah kemudian diikuti dengan permohonan-pormohonan kita. Seringkali kita berdoa hanya menyampaikan kepada Allah berjuta kebutuhan kita tanpa kita peduli untuk memuliakan Dia. Fokus kita haruslah kepada Allah dan biarkanlah Allah yang berdaulat atas kita. Doa yang berfokus kepada Allah, artinya doa yang mengalir dari kerinduan untuk mengagungkan Allah tidak akan membuat kita bosan. Justru kita akan semakin tenggelam dalam komunikasi yang intim dengan Allah.
“Bapa Kami yang di Sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga.”
Matius 6:9-10

