Damaiku bukanlah damaimu. Jika damai yang dibangun atas keinginan dan kepentingan masing-masing manusia sebagai subyeknya tanpa memperhatikan orang lain, akhirya berakhir pada mencari sesuatu yang bisa membuat kita merasa damai, cari enaknya. Ini adalah damai akibat dari keegoisan manusia. Damai ini namanya damai yang rusak. Damai yang Tuhan berikan tidaklah mudah untuk dibicarakan.
Tuhan berkata: damai sejahtera yang ada pada-Ku dan yang Kuberikan kepadamu adalah damai sejahtera yang lain dari yang ada di dunia ini. Inilah damai sejahtera yang sejati. Damai sejahtera yang Kristus berikan meniadakan semua ketakutan. Damai sejati tidaklah bergantung pada sikap orang maupun kondisi, karena sudah betul-betul berakar di dalam damai itu.
Damai yang Allah berikan ini bisa membuat kita tetap merasakan damai meskipun di tengah badai yang besar. Itulah sebabnya mengapa kita tidak bisa menemukan damai yang sesungguhnya di dunia ini. Damai yang dunia berikan sifat relatif tergantung pada sistuasi dan keinginan kita. Karena itu mari kita cari damai sejahtera Allah, damai yang tidak peranh dipengaruhi oleh apa pun dan damai yang meniadakan ketakutan.
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Yohanes 14:27 (TB)