Cintailah Teguran
Ditegur memang tidak pernah enak, artinya kita bersalah. Namun, yang terpenting adalah respons kita terhadap teguran tersebut. Ketika kita menolak teguran maka kita sedang mengukuhkan kekerasan hati kita. Sebaliknya, ketika kita menerima teguran, kita belajar merendahkan hati. Teguran yang diarahkan kepada kita hendaknya kita sadari sebagai salah satu alat Allah untuk membentuk dan membangun karakter kita. Sebelumnya kita telah belajar dari raja Nebukadnezar yang keras kepala. Kita belajar orang yang keras kepala adalah orang yang tidak suka dengan teguran.
Karena itu terimalah setiap teguran yang datang dalam hidup kita untuk mencegah kita menjadi pribadi yang keras kepala. Sebab obat dari keras kepala adalah dengan mencintai teguran. Orang yang membenci teguran menghancurkan diri sendiri. Mari belajar mencintai teguran!
Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak.
Amsal 15:12 (TB)

