
Pernahkah melihat seorang pemulung yang masih mengais sampah hingga malam? Atau penjual tahu goreng yang terus menjajakan dagangannya hingga tengah malam? Saya pernah menjumpai orang-orang yang seperti itu. Ada kekuatan lain yang mendorongnya melebihi kekuatannya sendiri, yaitu keluarga. Mereka mengingat istri juga anak-anaknya yang mungkin sedang menunggunya untuk bisa makan. Itulah yang membuat mereka tetap bertahan.
Ya, ada cinta yang tetap menyala meskipun situasi sangat sulit. Mereka bertahan dalam cuaca yang buruk juga minim istirahat. Semua itu dilakukan karena untuk melindungi keluarganya dari kekurangan. Di rumah kita, ada ayah juga ibu yang tak lelah bekerja untuk mencukupi kebutuhan kita. Orang tua kita tidak pernah mengeluh lelah dihadapan kita karena mereka hanya ingin melihat kita selalu bahagia.
Cinta Tuhan kita selalu menyala di manapun kita berada. Hal itu ditujukan agar ketika kita tersesat dalam lembah kelam, saat kita terjatuh dalam dosa yang begitu gelap, kita masih akan tetap bisa melihat kasih-Nya. Tuhan akan selalu menuntun kita jika kita ingin bertobat dan memulai hidup baru.
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
Mazmur 27:1