Bukan untuk Dilayani

Yesus mengajarkan tentang kepemimpinan kepada murid-murid-Nya. Sebab pada sat itu murid-murid memiliki konsep yang salah tentang kepemimpinan, terlihat mereka sering memperdebatkan siapakah yang terbesar dari mereka.  Menanggapi perdebatan siapa yang terbesar di antara mereka, Yesus memberikan pengajaran yang sangat berbeda dengan konsep kepemimpinan yang mereka pahami dan yang dunia ajarkan. Pemimpin dunia mengandalkan kuasa yang ada padanya untuk memerintah orang lain, sedangkan kepemimpinan yang Yesus ajarkan adalah kepemimpinan bukanlah kesempatan untuk menerima hak istimewa untuk memerintah orang lain, tetapi sebuah tanggung jawab pelayanan yang harus dilakukan dengan penuh kerendahan hati di hadapan Allah. Yesus sendiri telah memberi teladan hidup-Nya. Ia ada di tengah-tengah mereka sebagai pelayan sampai Ia menyerahkan hidup-Nya untuk melayani kebutuhan hakiki manusia, yaitu keselamatan kekal. Lewat perkataan itu, Yesus seolah ingin mengatakan bahwa kebesaran seorang bukan dilihat dari kedudukan atau kuasa yang dimilikinya, tetapi dari sikap hidup dan pelayanannya kepada orang lain.

Lalu bagaimana dengan konsep kita terhadap kepemimpinan. Mari kita ubah cara pandang kita tentang kepemimpinan sebab Tuhan Yesus telah memberikan contoh bahwa pemimpin adalah orang yang siap untuk melayani bukan untuk dilayani. Karena itu jika saat ini kita berada pada posisi sebagai pemimpin, mari lakukan itu dengan penuh kerendahan hati di hadapan Allah.

Tetapi kalian tidak boleh seperti itu. Siapa yang ingin menjadi nomor satu di antara kalian biarlah dia menjadi seperti orang yang paling hina. Dan siapa yang ingin menjadi pemimpin di antara kalian hendaklah dia menjadi seperti seorang pelayan.
Lukas 22:26