Tuhan dekat kepada orang yang hancur hati. Mungkin kita bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan orang yang hancur hati? Jadi yang dimaksud dengan hati yang hancur adalah hati yang mengalami pertobatan, pengakuan dan meminta maaf. Pertama-tama hal yang harus kita pikirkan adalah kesiapan kita untuk mengakui dosa kita kepada-Nya dan kepada orang yang kita sakiti. Orang yang hancur hati akan mengambil tindakan untuk bertobat secepatnya. Ia tidak akan melupakan dosanya dan beralasan “waktu yang akan menyelesaikan semuanya.” Ia datang ke hadirat Tuhan dan menangis sambil berkata “aku telah berdosa kepada-Mu ya Tuhan.” dan ia pergi kepada setiap orang yang terluka hatinya oleh tindakannya dan berkata, “saya telah bersalah dan saya ingin anda memaafkan saya”. Pengakuan yang sejati tidak menyembunyikan kesalahan dan menumpulkan kenyataan. Seseorang yang mengakui kesalahannya, Ia akan mengampuninya dan akan memulihkannya. Jadi hati yang hancur adalah hati yang mau bertobat, mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan hati yang tulus.

Lalu bagaimana dengan kita. Apakah kita memiliki hati yang hancur yang dikehendaki oleh Tuhan? Atau kita masih saja merasa bahwa kita berada di posisi yang benar, sulit untuk mengucapkan kata maaf, atau kita masih berpikir untuk berdiam diri dan berpikir bahwa segalanya akan menjadi baik-baik saja seiring berjalannya waktu. Jika kita masih berbuat demikian, mari kita berubah, datang kepada Tuhan dan mengakui kesalahan yang sudah kita perbuat. Ingatlah meskipun Ia tahu segala apa yang kita lakukan, Ia mau kita datang kepada-Nya dan mengakui serta memohon pengampunan. Setelah itu mengambil tindakan untuk meminta maaf kepada semua orang yang telah kita sakit dan memohon maaf atas semuanya. Yakinlah Tuhan akan mengubahkan hati kita dan hati orang yang telah kita sakit sehingga kita merasakan damai sejahtera yang berasal dari Tuhan, dan itu sungguh melegakan.

Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: Akan akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela.
Mazmur 32:5