
Di sebuah sekolah ada salah satu geng perempuan yang hanya terdiri dari anak-anak orang kaya. Salah satunya adalah Rina. Rina sama sekali tidak mau bergaul dengan teman-teman yang tidak selevel dengannya. Suatu kali sopir Rina tidak bisa menjemputnya karena harus pulang kampung, sedangkan ayahnya harus menghadiri rapat. Rina terpaksa pulang dengan menggunakan kereta api.
Saat memasuki salah satu gerbong kereta, Rina di sapa oleh seseorang yaitu teman sekelasnya. Rina tampak membuang muka dan memasag headset pada kedua telinganya. Ketika kereta berhenti, Rina sontak berdiri dan hendak melangkah keluar. Tiba-tiba ada yang menarik tubuhnya dari belakang.
“Mengapa kau menarik tubuhku? Aku tak sudi berlama-lama satu gerbong denganmu. Di stasiun ini sudah waktuku untuk turun!”
Kemudian ada seorang petugas kereta yang melepaskan headsetnya, “Nona, kereta kami sedang mengalami kerusakan dan harus berhenti di tengah perjalanan. Jika tadi temanmu tidak menarikmu, mungkin kau sudah terjatuh.” Rina menjadi sangat malu dengan sikapnya yang telah ketus kepada temannya.
Jangan pernah meremehkan orang lain karena kekurangan mereka. Bersikaplah dengan ramah kepada siapa saja sebab kita tidak akan pernah tahu bahwa suatu saat Tuhan mendatangkan pertolongan untuk kita melalui mereka. Orang-orang yang memelihara kesombongan dalam hatinya sama halnya mengundang celaka dalam hidupnya.
Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka.
Mazmur 101:5