Berhenti Berprasangka Buruk
Berhenti Berprasangka Buruk

Tadi pagi ketika dalam perjalanan ke kantor, tiba0tiba saya ingat salah satu teman saya yang hingga kini tidak juga mengirimkan data yang saya minta melalui email. Teman saya itu minggu lalu berjanji akan segera mengirimkan data namun tidak juga ditepati. Otomatis hati saya menjadi panas dan hampir saja mengata-ngatai teman saya.

Karena Tuhan begitu menyanyangi anak-Nya dan ingin menghindarkannya dari dosa, maka Roh Kudus menegur bahwa tidak baik dan tidak ada untungnya membiarkan hati dibakar emosi. Tidak ada gunanya juga berprasangka buruk tentang penyebab tidak terkirimnya data tersebut.

Hiduplah dengan baik dan jadilah berkat bagi sesama. Mari kita belajar untuk memperbaiki hidup dari hati. Jika hati kita penuh dengan prasangka buruk maka kita membuahkan emosi dan menyebabkan perpecahan. Apabila ada seseorang yang dengan sengaja berniat buruk kepada kita, kita tidak perlu melawan sebab seseorang itu sesungguhnya telah mencari perkara dengan Tuhan.

Kita adalah anak-anak yang selalu diperhatikan dan dijaga-Nya. Tetaplah berprasangka baik kepada semua orang terlebih lagi kepada Tuhan. Hidup kita tidak tergantung dengan orang-orang yang berada di sekitar kita saja karena hidup ini sesungguhnya adalah kemurahan Tuhan.

Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.

Ibrani 3:12