Mendengar
Mendengar

Saya dulu selalu percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Apa yang saya dengar, itulah yang saya anggap sebagai kebenaran. Waktu itu ada seorang teman saya yang berkata buruk tentang teman saya lain dan saya pun percaya. Kemudian saya ikut-ikutan berpikiran buruk tentang teman saya yang lainnya itu. Pada akhirnya saya sadar bahwa apa yang teman saya katakan itu hanyalah fitnah. Saya terlambat mengetahuinya dan saya merasa sangat berdosa.

Apa yang kita dengar dari orang lain, terlebih saat membicarakan sesamanya, belum tentu benar adanya. Kesukaan iblis dalam memecah belah persaudaraan salah satunya adalah dengan cara fitnah. Fitnah biasanya timbul karena iri hati. Saat kita tidak bisa menjaga telinga kita, maka perkataan yang kita dengar itu akan menguasai hati kita dan kita menjadi berdosa.

Berhati-hatilah dalam mendengar. Saat hidup kita dikuasai oleh Roh Kudus, maka hati dan pikiran kita tidak akan pernah bisa tercemar oleh perkataan-perkataan negatif dari orang lain. Kita juga perlu berhati-hati saat menggunakan mulut kita, perkatakanlah yang baik jika ingin kehidupan kita menjadi berkat untuk kemuliaan Allah.

Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati. Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat.

Amsal 26:22-23