
Akhirnya aku menemui Allah. Aku berlutu di tempat tidurku dan mulai berdoa. Aku mulai berdoa seperti anak kecil. Berseru-seru kepada Allah dan memanggil-Nya Bapa. Aku menangis sekuat tenaga dan mengeluarkan semua bebanku. “Tuhan, aku lelah sekali. Mengapa semua ini Kau izinkan terjadi dalam hidupku? Rasanya aku seperti akan mati. Aku benar-benar terhimpit dan tak tahu harus bagaimana lagi.”
Selesai mencurahkan semua beban kepada Tuhan, hatiku merasa lega. Hidupku merasa ringan, sepertinya bebanku telah musnah. Ada sukacita yang tak bisa terdeskripsikan. Hatiku merasa lebih tenang dan aku mulai percaya bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu dalam hidupku.
Tuhan ingin kita datang kepada-Nya dan memanggil-Nya Bapa. Tuhan ingin agar kita berserah kepada-Nya. Tuhan ingin kita meminta kepada-Nya. Tuhan tidak ingin untuk kita mengandalkan kekuatan kita sendiri. Tuhan mau agar kita menyambut tangan-Nya untuk mengadakan mujizat dalam kehidupan kita.
Tidak ada hal yang lebih indah selain hidup dekat dengan Tuhan. Tidak ada hal yang paling membahagiakan selain berjalan bersama Tuhan. Kita adalah anak-anak Allah di mana seorang anak berhak mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada Bapanya.
Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela
Mazmur 62:9