Berawal dari Mimpi

Berawal dari Mimpi
Berawal dari Mimpi

“Aku ingin naik pesawat,” seru adikku yang kali itu masih duduk di bangku SMA. Adikku ingin sekali menaiki pesawat sebab selain tidak mempunyai saudara di luar kota, biayanya juga cukup mahal. “Suatu saat nanti aku pasti akan menaikinya,” sahutnya lagi dengan penuh percaya diri.

Beberapa tahun kemudian saat dia sedang duduk di bangku kuliah, adikku harus pergi keluar negeri untuk urusan penelitian dan dibutuhkan waktu 24 jam untuk duduk di atas pesawat. Apa yang adikku impikan ternyata menjadi kenyataan dan tanpa mengeluarkan biaya.

Semua orang berhak bermimpi. Semua orang berhak bercita-cita. Yang membedakan setiap individu adalah proses yang ditempuh setelah mereka memiliki mimpi. Apakah mereka akan berusaha keras atau hanya bersantai-santai saja.

Adikku tekun sekali belajar sehingga mendapatkan beasiswa. Jika kita juga bertekun terhadap apa yang kita lakukan sekarang, maka kita akan mendapatkan apa yang kita impikan kelak. Jangan pernah takut untuk bermimpi!

Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.

Amsal 21:25

Bagikan Artikel: