Benih yang Dimatikan

Benih yang Dimatikan
Benih yang Dimatikan

Setiap orang pasti ingin semua usahanya bertahan “hidup”, termasuk perekonomian keluarga, hubungan dengan sesama, karier, dan juga yang lainnya. Tapi terkadang apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita harus mendapati usaha kita bangkrut, mengalami perekonomian keluarga yang buruk, hubungan yang hancur, karier yang berantakan dan sebagainya. Bisa dibilang kehidupan kita sedang mengalami “kematan”.

Saya pernah memperhatikan biji-biji cabai yang saya tebar di halaman rumah. Biji yang semula segar kemudian mengering dan mati. Biji-biji itu terlihat tidak ada harapan untuk hidup. Namun dari dalam kematian itulah kemudian tumbuh tunas baru, sampai akhirnya menjadi pohon cabai yang berbuah banyak.

Kehidupan kita harus mengalami kematian jika ingin mengalami kebangkitan. Tuhanlah yang mengizinkan semua hal itu terjadi, untuk menunjukkan bahwa “kematian” tidak menghalangi kuasa-Nya. Menjalani proses Tuhan memang menyakitkan, tapi kita harus mampu bertahan di dalamnya. Adakah yang mampu membangkitkan kematian selain Tuhan Yesus?

Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati

Yohanes 11:25

Bagikan Artikel: