Pengakuan akan keunikan Tuhan yang Esa itu menuntut untuk mengenal-Nya dengan ketaatan penuh. Taat berarti mengasihi Allah dengan segala aspek dan elemen dari keberadaan seseorang. Dalam perjanjian Allah dan umat-Nya, kasih dinyatakan bukan sekedar emosi atau intonasi sensual, tetapi sebagai kewajiban alami, tuntutan sah. Ini karena siapa dan apa yang dilakukan Tuhan berkenaan dengan mereka yang sudah Ia pilih dan tebus, Tuhan berhak menuntut ketaatan yang tak bersyarat. Itulah sebabnya kasih itu harus dinyatakan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan dari rekan seperjanjian.
Karena itulah perintah mengasihi Allah dalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dituliskan secara berulang-ulang, karena mengandung satu perintah yang tidak dapat diabaikan oleh umat-Nya. Perintah mengasihi bukan hanya sekedar perintah, melainkan perintah yang harus dan wajib untuk dilakukan umat-Nya. Sebab perintah ini mengandung adalah sebuah kewajiban, dan Allah berhak menuntut itu dari kita. Mari kita lakukan perintah-Nya sebagai bukti kita mengasihi-Nya.
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Ulangan 6:5