Menangis Seorang Diri
Menangis Seorang Diri

Gadis kecil yang setiap hari berjualan bunga di dpan pintu gereja, malam itu terjebak hujan dan terpaksa bermalam di dalam gedung gereja. Gadis itu menahan lapar pada perutnya karena ia berniat mempergunakan uangnya untuk membeli kue bagi adik-adiknya.

Di dalam gereja, gadis itu bersujud. Ia menangis seorang diri tanpa diketahui oleh siapapun. Ia mengeluarkan semua beban hidupnya di hadapan Tuhan melalui lelehan air matanya. Gadis kecil itu tidak mampu berkata-kata selain menangis.

Mungkin kita pernah menangis seorang diri. Kita menahan beban hidup itu sendirian karena tidak mau membuat keluarga kita bersedih. Kita mungkin telah banyak melakukan pengorbanan untuk orang-orang terkasih di sekitar kita.

Sesungguhnya kita tidak pernah sendirian. Tuhan Yesus selalu ada bersama dengan kita setiap waktu. Saat kita bersujud dan menangis, maka tangan-Nya terulur untuk menjamah kita. Tuhan selalu dekat dengan orang-orang yang hancur hatinya dan yang mengandalkan kekuatan-Nya. Tuhan tidak akan berlama-lama membiarkan kita bersedih. Di dalam tangan-Nya ada penghiburan dan berkat, itulah yang akan Ia berikan kepada kita.

Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.

Mazmur 119:50