Adakah Namaku di Sana?

Pernahkah saudara mendengar orang berkata bahwa maut tidak diskriminatif. Maut tidak pernah peduli siapa kita, berapa usia kita, di mana kita tinggal, atau banyaknya harta yang kita miliki. Jika ia datang tidak ada yang dapat menghalangi dan menolaknya dengan cara apa pun. Lalu setelah maut menjemput kita, sebagai orang seperti apakah kita dikenang. Apakah kita dikenang sebagai orang yang baik atau orang yang jahat. Menurut saya tidaklah penting, sebabĀ  sebagai orang Kristen yang terpenting adalah apakah nama kita tercatat dalam buku kehidupan. Apakah kita dingat oleh Allah, itulah yang terpenting.

Ketika kita merenungkan hal ini, yang harus kita lakukan adalah mengecek bagaimana kehidupan yang kita jalani selama ini. Apakah kita sudah hidup sesuai dengan kehendak atau kemauan Tuhan. Jangan sampai kita hanya dikenal sebagai orang baik oleh semua orang tapi Allah tidak mengenal kita. Berhati-hatilah dalam menjalani hidup ini, sebab apa yang benar di mata kita belum tentu benar di mata Allah.

Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.
Amsal 22:1 (TB)